Sandal Upanal dan Candi Borobudur

Histori Sandal Upanal

Mengutip situs Kemendikbudristek, Sandal Upanat adalah sandal khusus yang digunakan untuk menaiki struktur Candi Borobudur. Kata "upanat" memiliki arti "alas kaki" merupakan aktualisasi dari Relief Karmawibhangga panel 150 pada Candi Borobudur. Terbuat dari anyaman daun pandan, Sandal ini menjadi bagian dari upaya pelestarian sekaligus meminimalisir terjadinya keausan batu tangga.

Wisatawan disarankan menggunakannya demi mencegah kerusakan lebih lanjut lantai Candi yang terbuat dari batu andesit. Diketahui, kondisi candi yang dibangun sekitar 1197 tahun di Magelang itu kian mengalami kerusakan, termasuk bagian lantainya. Otoritas terkait menyarankan sejumlah hal agar candi tetap terjaga

Review Jurnal

Dalam jurnal berjudul “Physical Carrying Capacity (Daya Dukung Fisik) Candi Borobudur” yang ditulis Isni Wahyuningsih, tingginya kunjungan ke rumah ibadah umat Buddha tersebut memicu sejumlah efek. "Dampak negatif dari pemanfaatan tersebut antara lain ausnya tangga candi akibat tekanan gesekan alas kaki pengunjung dengan batu candi, stabilitas candi akibat beban pengunjung, vandalisme (memanjat dinding candi/stupa, coret-coret, menggeser posisi batu, menggores/mencungkil batu atau relief candi, sampah) yang membahayakan batu-batu candi.” Isni merupakan Koordinator Kelompok Kerja Dokumentasi dan Publikasi Balai Konservasi Borobudur.

Upaya Lebih Lanjut dari Pemerintah

Dari sumber yang kami dapatkan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan rencana penggunaan upanat untuk kepentingan konservasi Borobudur. "Lantaran “Carrying Capacity” atau jumlah maksimal 1.200 orang per hari yang boleh naik bangunan Candi Borobudur, bahkan nanti para pengunjung yang naik candi menggunakan sandal khusus yaitu sandal upanat," dikutip dari situs Kemenparekraf.

Balai Konservasi Borobudur sebagai unit pelaksana teknis (UPT) di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah melakukan kajian khusus dan uji coba terhadap penggunaan Upanat di Candi Iiii. "Dilihat dari perspektif nilai histori dan filosofi, penggunaan alas kaki khusus Upanat Borobudur tidak hanya bermanfaat dalam upaya meminimalisir keausan, namun juga dapat digunakan sebagai media edukasi pelestarian kepada pengunjung," dikutip dari situs tersebut.

Tahap Produksi

Pengkaji Pelestari Balai Konservasi Borobudur Brahmantara melakukan sebuah kajian dengan tujuan mendapatkan prototipe alas kaki yang memenuhi kriteria durability, ergonomi, dan keselarasan visual (DEKS). Metode penelitian kajian dilakukan melalui tahap uji laboratorium untuk mengambil berapa sampel material alas kaki dan tahap pembuatan sandal khusus.

"Awalnya kita mendesain beberapa bentuk. Setelah melalui beberapa literasi bentuk, ternyata ada relief di Candi Borobudur, tepatnya Relief Karmawibhangga nomor 150 tentang alas kaki itu. Maka bentuk sandal ini sama dengan bentuk di panel 150 dan disebut sebagai upanat yang berarti alas kaki," ujar Brahmantara."Dari hasil uji gesekan juga diketahui jenis material bahan spon ati dengan tingkat kekerasan yang lebih rendah dibandingkan jenis spon batu, mempunyai dampak keausan yang rendah," demikian dikutip dari keterangan itu.

Kualitas Bahan

Dikutip dari situs esaunggul.ac.id, spon ati atau busa hati atau sponge eva terbuat dari campuran copolymers yang diproduksi di bawah tekanan dengan polimerisasi Ethylenedan Vinyl Acetate atau Polyethylene Vinyl Acetate (PEVA). Prosesnya memakai katalis radikal bebas dan memiliki bahan kimia silang tingkat tinggi. Hasilnya, produksi setengah kaku dengan struktur sel yang seragam halus yang cocok digunakan untuk berbagai macam aplikasi. Sementara, spons batu memiliki tingkat kekerasan lebih tinggi.

Uji Coba Sandal

Brahmantara melanjutkan pihaknya sudah melakukan uji coba sandal tersebut. Uji coba terakhir dilakukan bersamaan dengan uji coba pembuatan jalur-jalur kunjungan (travel pattern) ke Candi Borobudur dan potensi wisata di sekitarnya.

Saat uji coba di Januari 2022, penggantian alas kaki dilakukan di depan pintu gerbang zona satu (gerbang timur) Candi Borobudur. Tujuannya untuk mengurangi dampak keausan batu candi akibat gesekan alas kaki pengunjung. "Setelah penyesuaian dimensi, jarak tali, dan lain-lain, uji terakhir kemarin hampir semua pengunjung merasakan nyaman dan enak digunakan," kata Brahmantara.

Untuk mendapatkan info menarik seputar Paket Wisata Borobudur, silahkan kunjungi website https://borobudursunrise.net

Sumber :

https://www.cnnindonesia.com/teknologi

Sandal Upanal dan Candi Borobudur Sandal Upanal dan Candi Borobudur Reviewed by Soezack on Jumat, Mei 03, 2024 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.